Pendidikan

Definisi E-Money dan Manfaatnya dalam Era Digital

Dalam era digital yang terus berkembang, E-Money telah menjadi salah satu inovasi yang mempermudah transaksi finansial secara elektronik. E-Money, atau uang elektronik, adalah bentuk uang digital yang digunakan untuk melakukan pembayaran melalui perangkat elektronik seperti smartphone, kartu pembayaran, atau perangkat lainnya yang mendukung teknologi ini.

Pengertian E-Money: Mengenal Uang Elektronik dalam Era Digital

Era digital telah membawa kemajuan dalam sistem transaksi keuangan, salah satunya adalah penggunaan E-Money atau uang elektronik. E-Money adalah bentuk uang yang digunakan dalam transaksi melalui internet dengan menggunakan media elektronik. Dalam hal ini, transaksi dilakukan melalui jaringan internet dan sistem penyimpanan harga digital.

Pengertian E-Money juga merujuk pada alat pembayaran yang menggunakan media elektronik, seperti jaringan komputer dan internet. Nilai uang yang dimiliki oleh nasabah disimpan dalam media elektronik yang ditentukan. E-Money juga dikenal dengan sebutan Electronic Cash, Digital Money, Digital Cash, Electronic Currency, atau Digital Currency.

Keamanan merupakan salah satu keunggulan E-Money. Dalam ilmu kriptografi, diketahui bahwa uang elektronik sulit untuk dibajak atau diretas. Hal ini memberikan kepercayaan dan ketenangan saat menggunakan uang elektronik ini.

Manfaat Penggunaan E-Money dalam Transaksi

Penggunaan E-Money memberikan sejumlah manfaat yang signifikan dalam melaksanakan transaksi. Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan E-Money:

Kemudahan dan Kepaktisan dalam Bertransaksi: Dengan E-Money, transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan mudah, cepat, dan praktis. Pengguna tidak perlu repot menyediakan uang tunai dalam melakukan pembayaran.

Penghilangan Kebutuhan akan Uang Kembalian Fisik: Dalam pembayaran menggunakan E-Money, tidak diperlukan uang kembalian dalam bentuk barang fisik, seperti permen atau koin. Melalui E-Money, pihak penjual hanya perlu melakukan kliring secara langsung melalui jaringan komputer.

Fleksibilitas dalam Berbagai Transaksi Massal: E-Money dapat dengan mudah diterapkan dalam berbagai transaksi massal dengan nilai kecil namun frekuensi tinggi. Contohnya, pembayaran tol, tiket transportasi, parkir, makanan cepat saji, dan lain sebagainya.

Penggunaan E-Money membawa kemudahan dan efisiensi dalam bertransaksi, serta mengurangi ketergantungan pada uang tunai fisik. Dengan demikian, E-Money memberikan alternatif yang praktis dan modern dalam melaksanakan pembayaran sehari-hari.

Ragam Jenis E-Money yang Perlu Diketahui

E-Money dapat dibedakan menjadi dua jenis utama yang perlu dipahami, yaitu:

Prepaid Software

Prepaid Software, juga dikenal sebagai digital cash, merupakan bentuk E-Money yang nilainya disimpan dalam hard disk pada komputer. Untuk mentransfer dananya, dibutuhkan koneksi internet. Contohnya adalah digital cash yang tersimpan dalam PC dan dapat digunakan untuk transaksi online.

Prepaid Card

Prepaid Card, atau sering disebut sebagai electronic purchase, adalah jenis E-Money yang nilainya tersimpan pada chip yang tertanam di dalam kartu. Contoh dari prepaid card ini adalah FlAZZ BCA, Mandiri E-Money, Brizzi, dan BNI Prepaid. FlAZZ BCA merupakan contoh prepaid card pertama yang mengadopsi teknologi E-Money. Bank BCA menjadi pionir dalam memanfaatkan kecanggihan E-Money dengan merilis prepaid card yang menggunakan teknologi canggih.

Kartu prepaid tersebut dapat digunakan di berbagai merchant yang telah menjalin kerja sama dengan Bank terkait. Selain itu, Bank Mandiri juga mengeluarkan Mandiri E-Money, Bank BRI mengeluarkan Brizzi, dan Bank BNI mengeluarkan BNI Prepaid. Tidak hanya bank, ada juga lembaga non-perbankan seperti Telkomsel yang turut mengeluarkan kartu prepaid.

Penggunaan E-Money ini tidak memerlukan proses otentikasi seperti penggunaan PIN atau tanda tangan, karena E-Money tidak terhubung langsung dengan rekening nasabah di bank. Penggunaan E-Money juga tidak membebani pembayaran ke rekening bank seperti pada kartu kredit atau kartu debit. Seperti prepaid card pada umumnya, Anda juga dapat melakukan pengisian ulang (top up) untuk kartu E-Money Anda.

Dengan mengetahui ragam jenis E-Money yang ada, pengguna dapat memilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka dalam bertransaksi secara elektronik.

Kriteria Penting E-Money yang Perlu Diketahui

Sebagai alat pembayaran modern, E-Money memiliki kriteria-kriteria yang harus dipenuhi, antara lain:

Dasar Nilai Uang yang Disetorkan oleh Pemegang: E-Money dikeluarkan berdasarkan nilai uang yang telah disetorkan terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit. Dengan kata lain, pengguna harus mengisi saldo E-Money sebelum dapat menggunakannya untuk bertransaksi.

Penyimpanan Nilai Uang secara Elektronik: Nilai uang pada E-Money disimpan dalam bentuk elektronik, entah itu dalam server atau chip. Hal ini memungkinkan pengguna untuk dengan mudah mengakses dan mentransfer saldo E-Money mereka melalui perangkat elektronik yang terhubung.

Penggunaan sebagai Alat Pembayaran kepada Pedagang: E-Money digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang atau penjual yang bukan merupakan penerbit dari E-Money tersebut. Dengan menggunakan E-Money, pengguna dapat melakukan transaksi pembelian barang atau jasa secara elektronik dengan lebih praktis dan efisien.

Tidak Merupakan Simpanan Bank: Meskipun E-Money menyimpan nilai uang yang telah disetorkan oleh pemegang, nilai tersebut tidak dianggap sebagai simpanan seperti yang diatur dalam undang-undang perbankan. Artinya, E-Money bukanlah rekening bank dan tidak memberikan keuntungan bunga seperti halnya tabungan atau deposito.

Dengan memahami kriteria-kriteria ini, pengguna dapat memahami fungsi dan karakteristik utama dari E-Money. Sebagai alat pembayaran yang praktis dan efisien, E-Money memberikan kemudahan dalam bertransaksi tanpa bergantung pada uang tunai fisik atau rekening bank.

Manfaat Positif dari Penggunaan E-Money

Penggunaan E-Money memberikan sejumlah keuntungan yang positif, di antaranya:

Tidak Perlu Membawa Uang Tunai: Dengan menggunakan E-Money, Anda tidak perlu repot membawa uang tunai ketika berbelanja atau melakukan pembayaran parkir. Anda dapat menggunakan E-Money ini di tempat-tempat yang telah dilengkapi dengan perangkat khusus untuk menerima pembayaran melalui E-Money.

Transaksi yang Akurat: Melalui penggunaan E-Money, proses transaksi menjadi sangat akurat karena diolah oleh komputer dan mesin. Hal ini mengurangi risiko kesalahan dalam perhitungan jumlah pembayaran.

Tidak Perlu Menunggu Uang Kembalian: Dengan menggunakan E-Money, Anda tidak perlu menunggu uang kembalian setelah melakukan pembayaran. Jumlah nominal yang dibayarkan akan langsung berkurang sebesar jumlah yang dikeluarkan, sehingga tidak ada kebutuhan untuk menerima atau memberikan uang kembalian.

Pencatatan Transaksi yang Tersimpan: Penggunaan E-Money memungkinkan adanya database yang mencatat semua transaksi yang dilakukan. Hal ini memudahkan Anda dalam melacak dan mengingat pengeluaran yang telah dilakukan, tanpa perlu mengandalkan ingatan pribadi.

Transaksi yang Lebih Cepat: Dalam melakukan transaksi menggunakan E-Money, prosesnya lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan uang tunai. Anda tidak perlu lagi menghitung uang secara manual atau menunggu proses tukar uang di kasir.

Dengan manfaat-manfaat tersebut, penggunaan E-Money memberikan kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan dalam bertransaksi. Selain itu, E-Money juga membantu mengurangi ketergantungan pada uang tunai fisik, menjadikan pengalaman berbelanja atau melakukan pembayaran menjadi lebih efisien dan modern.

Kerugian yang Mungkin Timbul dari Penggunaan E-Money

Penggunaan E-Money atau uang elektronik juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya:

Rentan terhadap Pencurian dan Penyusupan: E-Money memiliki risiko yang lebih tinggi untuk dibajak atau diretas karena menggunakan sistem elektronik dan terhubung dengan internet. Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan data dan dana yang tersimpan dalam E-Money.

Risiko Kehilangan Data: Kesalahan pada perangkat lunak (software) yang digunakan dalam sistem E-Money dapat menyebabkan hilangnya data transaksi atau saldo pengguna. Kerugian semacam ini bisa terjadi jika terjadi kegagalan sistem atau serangan teknis.

Terbatasnya Penerimaan Merchant: Meskipun penggunaan E-Money semakin populer, belum semua tempat atau merchant memiliki alat yang mendukung pembayaran dengan uang elektronik ini. Oleh karena itu, masih ada tempat-tempat tertentu yang belum menerapkan sistem E-Money sebagai metode pembayaran.

Potensi Kehilangan Uang: Jika Anda kehilangan kartu atau perangkat yang digunakan untuk menyimpan uang dalam E-Money, maka saldo yang ada di dalamnya juga dapat hilang. Kehilangan tersebut dapat mengakibatkan kerugian finansial dan perlu langkah-langkah yang lebih lanjut untuk melindungi dana yang terkait.

Dengan memahami potensi kerugian yang terkait dengan penggunaan E-Money, pengguna dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan dan melindungi dana yang tersimpan dalam E-Money mereka. Penting untuk selalu berhati-hati dalam melindungi informasi pribadi dan mengikuti panduan keamanan yang diberikan oleh penyedia E-Money.

Referensi: sambellayah.com

Pengertian, Konstruksi, dan Cara Kerja Baterai Lead–Acid

Pengertian, Konstruksi, dan Cara Kerja Baterai Lead–Acid

2013marathon – Baterai asam timbal adalah jenis baterai isi ulang yang paling umum digunakan pada sistem kendaraan atau biasa disebut dengan baterai mobil/motor dan juga umum digunakan pada sistem fotovoltaik. Meskipun baterai timbal-asam memiliki kepadatan energi yang rendah, efisiensi sedang, dan perawatan yang sulit, baterai ini memiliki masa pakai yang lama dan biaya pengoperasian yang rendah dibandingkan dengan jenis baterai lainnya.

Konstruksi Baterai Lead–Acid

Baterai asam timbal atau lead acid battery adalah baterai yang mengandung timbal dan asam sebagai komponen utamanya. Timbal adalah unsur kimia (lambang Pb dan nomor atom 82). Ini adalah elemen yang lembut dan dapat ditempa. Asam adalah bagian dari baterai yang dapat menyumbangkan proton atau menerima pasangan elektron saat bereaksi.

Baterai timbal-asam terdiri dari pelat, pemisah, elektrolit, plastik keras dengan casing karet keras. Pada baterai, pelat terdiri dari dua jenis, positif dan negatif. Bagian positif terdiri dari timah dioksida dan bagian negatif dari timah sepon. Kedua pelat dipisahkan oleh separator yang merupakan bahan isolasi. Konstruksi total ini ditempatkan dalam wadah plastik keras dengan elektrolit. Elektrolit terdiri dari air dan asam sulfat.

Kasing plastik keras adalah bagian dari satu sel. Penyimpanan sel tunggal biasanya memiliki tegangan 2,1 V. Oleh karena itu, baterai asam timbal terdiri dari 6 sel, jadi 6 x 2,1 V/sel = 12,6 V. Oleh karena itu, baterai kendaraan memiliki tegangan 12 V yang merupakan hasil dari 6 sel baterai.

Berapa kapasitas penyimpanan kargo? Itu sangat tergantung pada bahan aktif (jumlah elektrolit) dan ukuran plak. Anda mungkin pernah melihat kapasitas penyimpanan baterai litium yang dijelaskan dalam mAh atau miliamp-jam, tetapi untuk baterai asam timbal, ini adalah jam-amp.

Cara Kerja Baterai Lead–Acid

Baterai timbal-asam menggunakan asam sulfat sebagai elektrolit dalam baterai, ketika larut, molekul yang dikandungnya menyebar dalam bentuk SO4– (ion negatif) dan 2H+ (ion positif) dan ini bergerak bebas. Saat elektroda ini direndam dalam larutan dan memberikan daya DC, ion positif akan berpindah ke tepi negatif baterai. Dengan cara yang sama, ion negatif akan bergerak ke tepi positif baterai.

Setiap ion hidrogen dan sulfat mengambil satu atau dua elektron dan ion negatif dari katoda dan anoda dan bereaksi dengan air. Ini membentuk hidrogen dan asam sulfat. Produk dari reaksi di atas bereaksi dengan timbal oksida membentuk timbal peroksida. Artinya selama proses pengisian, unsur timbal katoda hanya tinggal timbal, sedangkan anoda timbal berupa timbal peroksida yang berwarna coklat tua.

Ketika tidak ada daya DC, maka ketika voltmeter dihubungkan antara elektroda, itu menunjukkan perbedaan potensial antara elektroda. Ketika ada sambungan kawat atau beban antar elektroda, maka akan terjadi aliran arus elektron dari pelat negatif ke pelat positif melalui rangkaian luar, yang menandakan bahwa sel memiliki kemampuan untuk mensuplai suatu bentuk energi listrik. .

Sumber:

Kelas PLC

Teori dan Pengertian Globalisasi, serta Dampaknya di Bidang Sosial Budaya

Teori dan Pengertian Globalisasi, serta Dampaknya di Bidang Sosial Budaya

2013marathon – Seperti di dalam kata global, globalisasi memiliki cakupan yang luas yakni dunia. Begitulah pemaknaan yang dapat diambil mengenai globalisasi yang prosesnya masuk dalam lingkup ruang yang besar dan mendunia. Globalisasi kerap diartikan sebagai sebuah peristiwa yang terjadi di suatu belahan dunia dan dapat disaksikan oleh semua orang di seluruh dunia.
Pengaruhnya pun sangat besar tidak hanya mncakup belahan dunia yang sedang mengalami suatu peristiwa, melainkan seluruh dunia turut merasakannya. Sehingga, globalisasi kerap diartikan sebagai lintas batas yang merujuk pada suatu perubahan, di mana yang mengalami fase perubahan tersebut ialah masyarakat di seluruh dunia. Globalisasi ditandai dengan perkembangan teknologi dan terjadinya pertukaran informasi, barang, dan jasa antar negara.

Tidak hanya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saja, melainkan globalisasi juga merupakan suatu hasil dari dorogan atas keinginan masyarakat dunia untuk dapat mengakses ilmu pengetahuan yang mendalam, kemudahan dan kecepatan dalam layanan transportasi, dan juga kemunculan perusahaan-perusahaan multinasional yang turut memberikan pengaruh secarala global dalam ekonomi nasional.

Keterkaitan dan ketergantungan yang terjadi antar bangsa di seluruh dunia menjadi bagian dari pengertian globalisasi. Hal ini terjadi melalui jalur perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan interaksi lain yang menjadikan antar negara seolah tidak lagi memiliki batas geografis. Contoh yang paling nyata dalam pengaruh globalisasi ialah Piala Dunia.
Informasi dan tayangan pertandingan secara langsung bisa disaksikan melalui perkembangan teknologi yang kian pesat. Semua orang di seluruh dunia ingin menyaksikannya dan sangat ingin tim yang dijagokan mendapat kemenangan. Bahkan akibat perkembangan teknologi, semua orang dapat menyaksikan langsung di lapangan karena mode transportasi lebih modern dan canggih.

Analisis perihal globaisasi tentunya diperkuat oleh beragam teori yang terdiri dari 3 sudut pandang. Teori globalisasi pertama yakni tradisonalis, di mana ateori ini mengungkapkan bahwa globalisasi menjadi sebuah perubahan atas berbagai hal yang terjadi di masa lalu. Selanjutnya, teori yang juga memperkuat analisis mengenai globalisasi yaitu teori globalis. Di mana globalisasi dapat memberikan pengaruh terhadap seluruh masyarakat di dunia.

Teori globalis juga menyebutkan bahwa manusia di seluruh dunia akan lebih memiliki toleransi dan terbuka terhadapa berbagai budaya dari luar. Teori yang terakhir yang juga turut memperkuat pengertian globalisasi ialah teori transformis. Teori ini lebih mengembakan dampak yang diberikan akan globalisasi yang tidak perlu terlalu dikhawatirkan, karena efek dari globalisasi tidak dramatis dan masih dalam batasan normal.

Aspek-aspek yang akan memiliki pengaruh terhadap adanya globalisasi ialah aspek politik, aspek ekonomi, dan juga aspek sosial budaya. Dampak yang sering dialami terutama dalam aspek sosial budaya, di mana globalisasi dapat memberikan sutu dampak, baik itu positif dan juga negatif. Dampak positif globalisasi dalam bidang sosial budaya ialah meningkatnya rasa keingintahuan dan toleransi antar negara akan suatu kebudayaan.

Sehingga, menimbulkan kesetaraan, kemanusian, demokrasi, dan juga sportif. Contohnya, ketika budaya Korea mulai merasuki pemuda dan pemudi Indonesia, dapat memberikan dampak positif di mana pemuda dan pemudi Indonesia ingin lebih menunjukkan kreatifitas, serta bakat yang dimiliki. Sayangnya, globalisasi juga turut memberikan pengaruh negatif di dalam bidang sosial budaya ini.

Kurangnya rasa ingin melestarikan kebudayaan nasional juga turut menjadi dampak negatif akibat masuknya budaya asing. Pemuda dan pemudi Indonesia jadi lebih mencintai budaya luar daripada budaya nasional. Pergaulan pun menjadi lebih bebas, karena mengikuti budaya luar. Pengertian globalisasi seharusnya dapat dinikmati dan tidak seharusnya mengikis kebudayaan yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Referensi:

Wartapoin

Pentingnya Pendidikan Terhadap Anak

Pentingnya Pendidikan Terhadap Anak

2013marathon – Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting bagi kemajuan seorang anak. Anak yang terdidik akan mencerminkan pola pikir dan pola sikap yang terdidik. Sebaliknya, anak yang tidak berpendidikan akan mencerminkan pola pikir dan sikap yang tidak berpendidikan.

Pendidikan yang harus dijalani seorang anak dimulai sejak usia 7 tahun, meliputi sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Faktanya saat ini, seiring dengan kemajuan dunia pendidikan di Indonesia, pendidikan anak juga semakin maju.

Dahulu seorang anak yang duduk di bangku sekolah dasar hanya bisa mengenyam pendidikan TK (TK) terlebih dahulu, tujuannya agar ketika masuk sekolah dasar ia tidak akan kaget dengan pelajaran yang akan disampaikan kepadanya. Namun, saat ini ketika seorang anak memasuki sekolah dasar, ia tidak hanya dapat menerima pendidikan taman kanak-kanak, bahkan pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) kini menjadi alternatif yang sering digunakan oleh orang tua sebelum menyekolahkan anaknya ke taman kanak-kanak; sehingga ketika seorang anak masuk ke sekolah dasar, ia mahir dan terbiasa dengan pelajaran yang diajarkan. Karena ia telah dididik dan dilatih sejak berusia 4 (empat) tahun ketika berada di jenjang PAUD.

Program pemerintah untuk wajib belajar 12 tahun yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di bawah Program Indonesia Pintar (PIP) saat ini sedang berjalan. Faktanya, banyak orang Indonesia telah mengenyam pendidikan dasar, menengah dan menengah; Bahkan Perguruan Tinggi Negeri atau Perguruan Tinggi Swasta (PTN/PTS) telah menjadi pendidikan yang dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Saat ini, pemerintah menawarkan banyak beasiswa untuk anak-anak yang berprestasi dan juga untuk anak-anak yang tidak memiliki cukup dana untuk pendidikan mereka. Sehingga pendidikan dapat dirasakan oleh masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang.

Tingginya kualitas pendidikan di Indonesia saat ini bukan berarti tidak ada masalah. Ada beberapa jenis masalah yang muncul, antara lain masalah anak yang nilainya tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), anak yang mengalami keterlambatan proses berpikir atau sering disebut dengan lola (beban panjang), anak yang tidak berdisiplin. sesuai dengan tata tertib sekolah di sekolah, anak yang sering tidak dilibatkan dalam proses belajar mengajar (KBM) di kelas, dan kualitas guru yang rendah atau tidak profesional.

Di antara berbagai masalah yang muncul, jika ditelaah, ada beberapa faktor penyebab terjadinya masalah belajar pada anak. Secara umum faktor penyebab terjadinya masalah belajar ada dua macam, di antaranya adalah:

  • Faktor internal, yaitu hal-hal atau keadaan yang timbul dari dalam diri anak itu sendiri.
  • Faktor eksternal, yaitu hal-hal atau keadaan yang berasal dari luar diri siswa itu sendiri.

Kedua faktor ini mencakup berbagai keadaan seperti:

1. Faktor internal

Faktor internal meliputi kelainan atau gangguan, serta psikofisik anak, yaitu:

a) Bersifat kognitif (hak cipta), seperti rendahnya kemampuan intelektual atau kecerdasan anak;

b) Afektif (pengendalian indera), seperti ketidakstabilan emosi dan sikap;

c) Psikomotor (ruang lingkup yang disengaja), seperti perubahan indera penglihatan dan pendengaran (mata dan telinga).

2. Faktor eksternal

Faktor eksternal meliputi segala kondisi lingkungan yang tidak kondusif bagi kegiatan belajar anak. Faktor lingkungan tersebut antara lain:

a) Lingkungan keluarga, misalnya: kurang harmonisnya hubungan kedua orang tua, dan lemahnya kehidupan ekonomi keluarga;

b) Lingkungan atau masyarakat sekitar, misalnya: lingkungan yang miskin dan kelompok sebaya yang nakal atau memberontak.

c) Lingkungan sekolah, misalnya: kondisi dan letak bangunan sekolah yang kurang baik, seperti kedekatan dengan pasar, kondisi guru dan sarana penunjang sarana pembelajaran yang masih kurang berkualitas.

Sumber:

www.kelaselektronika.com

Pengertian dan Proses Pembentukan Tanah Gambut

Pengertian dan Proses Pembentukan Tanah Gambut

2013marathon – Tanah gambut adalah jenis tanah yang terbentuk dari akumulasi sisa-sisa tanaman setengah busuk; Oleh karena itu, kandungan bahan organiknya tinggi. Tanah yang terbentuk terutama di lahan basah disebut gambut dalam bahasa Inggris; dan rawa di berbagai belahan dunia dikenal dengan berbagai nama seperti rawa, tegalan, muskeg, pocosin, lumpur dan lain-lain. Istilah mob sendiri diserap dari bahasa Banjar setempat.

 

Sebagai bahan organik, gambut dapat digunakan sebagai sumber energi. Total volume gambut di dunia diperkirakan mencapai 4 triliun m³, meliputi luas sekitar 3 juta kilometer persegi, atau sekitar 2% dari permukaan tanah dunia, dan dengan potensi energi sekitar 8 juta terajoule.

 

pembentukan gambut

Gambut terbentuk ketika bagian tanaman terlepas dan menunda dekomposisi, biasanya di tanah berawa, karena keasaman tinggi atau kondisi anaerobik perairan setempat. Tak heran, sebagian besar tanah gambut terdiri dari puing-puing dan sisa-sisa rumput, daun, ranting, kulit kayu, bahkan kayu besar yang belum terurai sempurna.

Terkadang, tanpa adanya oksigen untuk menghambat dekomposisi, ada juga sisa-sisa hewan dan serangga yang mati, yang juga diawetkan di lapisan gambut.

Di dunia biasa disebut gambut bila kandungan bahan organik di dalam tanah melebihi 30%; namun demikian, hutan rawa di Indonesia umumnya memiliki kandungan lebih dari 65% dan kedalaman lebih dari 50 cm. Tanah yang mengandung antara 35 dan 65% bahan organik juga disebut lanau. contoh autobiografi panjang

Lapisan gambut yang ditambahkan dan tingkat dekomposisi (humifikasi) terutama bergantung pada komposisi gambut dan intensitas banjir. Gambut yang terbentuk dalam kondisi yang sangat lembab akan lebih sedikit terurai dan karena itu terakumulasi lebih cepat daripada gambut yang terbentuk di darat.

Properti ini memungkinkan iklim menggunakan gambut sebagai indikator perubahan iklim di masa lalu. Demikian pula dengan menganalisis komposisi gambut, khususnya jenis dan jumlah penyusun bahan organik, para arkeolog dapat merekonstruksi gambaran ekologis pada zaman dahulu.

Dalam kondisi yang tepat, gambut juga merupakan tahap awal pembentukan batubara. Rawa termuda, terbentuk di lintang tinggi pada akhir zaman es terakhir, sekitar 9.000 tahun yang lalu.

Ketebalan gambut terus bertambah dengan kecepatan beberapa milimeter per tahun. Tapi gambut percaya dunia mulai terbentuk tidak kurang dari 360 juta tahun yang lalu; dan sekarang menyimpan sekitar 550 Gt karbon.

 

Proses pembentukan tanah gambut

Gambut terbentuk sebagai hasil dekomposisi anaerobik bahan organik tanaman, laju akumulasi bahan organik lebih tinggi daripada laju dekomposisi. Akumulasi gambut umumnya membentuk rawa gambut di lingkungan jenuh atau tergenang air atau dalam kondisi yang menghambat aktivitas mikroorganisme. Vegetasi yang membentuk gambut umumnya sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan anaerobik atau tergenang, seperti bakau, rerumputan rawa, dan hutan air tawar.

 

Di daerah pesisir dan dataran rendah, akumulasi bahan organik akan membentuk gambut umrogenik pada gambut topogenik dengan bentangan kubah. Gambut ombrogen terbentuk dari vegetasi hutan yang bertahan ribuan tahun dengan ketebalan hingga puluhan meter. Gambut terbentuk dari vegetasi rawa yang bergantung sepenuhnya pada pasokan nutrisi dari air hujan dan bukan dari tanah mineral yang mendasari atau infiltrasi air tanah, sehingga membuat tanah miskin nutrisi dan asam.

 

Tahapan proses pembentukan sedimen gambut

Asosiasi Kelautan (Rhizophora)

Asosiasi payau (Avicennia)

Asosiasi Transisi (Conocarpus)

Asosiasi Klimaks (Hutan Tropis)

Laju pembentukan lapisan gambut:

 

Proses pengembangan tanah gambut adalah rawa-rawa, yaitu penebalan lapisan bahan gambut di tanah yang berdrainase buruk dalam kondisi anaerobik.

Laju pembentukan gambut tergantung pada iklim, vegetasi asam, kondisi aerobik dan anaerobik dan aktivitas mikroorganisme.

Di pantai dekat laut, pengaruh garam akan mempercepat pertumbuhan tanah gambut karena proses dekomposisi BO terhambat karena hanya mikroorganisme tahan garam yang aktif.